Ada seorang musafir yang bertanya kepada seorang penyair,
Musafir: "Apa itu cinta? Apakah mungkin ia menghampiriku?", tanyanya dengan ragu
Penyair: "Mengapa tidak? Tidakkah dirimu pernah merasakan cinta?", jawab sang penyair
Musafir: "Aku seringkali tidak dapat membedakan antara cinta dan hawa nafsu, tak jarang diriku yang hina ini terjebak dalam perasaan sesak dalam hati dan kegembiraan yang tak beralasan."
Penyair: "Ketahuilah hai saudaraku. Cinta ialah sesuatu yang dapat merubahmu menjadi sesuatu yang lebih baik. Cinta ialah puncak intensitas keabadian, tak mengenal waktu, warna, dan rupa. Cinta membawamu pada tahap selanjutnya. Melepaskanmu dari ketinggian hatimu. Menghancurkan belenggu keterbatasan dirimu. Puncak dari kasih sayang dan perasaanmu. Cinta menyempurnakan jiwamu, menerangi pikiranmu. Cinta membawa ketenangan pada hatimu, mengisinya dengan kesucian, keikhlasan dan kasih sayang. Cinta membawamu pada keserupaan. Carilah cinta kepada yang hidup, saudaraku, yang terus hidup sementara yang lainnya telah mati. Jauhilah hawa nafsu, yaitu keinginan untuk memiliki sesuatu dengan mengharapkan keuntungan atau imbalan darinya, getaran saat melihat dan menyentuh sesuatu. Raga adalah fana, setelah hilang ia tak akan kembali padamu. Hawa nafsu membawa rasa kekecewaan, memakan habis kesadaranmu, menghancurkan penjagaanmu, meruntuhkan benteng hatimu, menguras kebaikan dan menggantikan tempatnya pada keburukan. Lindungilah dirimu dengan keimanan, ketaqwaan dan tawadhu. Lepaskanlah dirimu dari ketergantungan pada selain-Nya, maka kau akan menyadari kehadiran cinta-Nya padamu."
Musafir: "Apa itu cinta? Apakah mungkin ia menghampiriku?", tanyanya dengan ragu
Penyair: "Mengapa tidak? Tidakkah dirimu pernah merasakan cinta?", jawab sang penyair
Musafir: "Aku seringkali tidak dapat membedakan antara cinta dan hawa nafsu, tak jarang diriku yang hina ini terjebak dalam perasaan sesak dalam hati dan kegembiraan yang tak beralasan."
Penyair: "Ketahuilah hai saudaraku. Cinta ialah sesuatu yang dapat merubahmu menjadi sesuatu yang lebih baik. Cinta ialah puncak intensitas keabadian, tak mengenal waktu, warna, dan rupa. Cinta membawamu pada tahap selanjutnya. Melepaskanmu dari ketinggian hatimu. Menghancurkan belenggu keterbatasan dirimu. Puncak dari kasih sayang dan perasaanmu. Cinta menyempurnakan jiwamu, menerangi pikiranmu. Cinta membawa ketenangan pada hatimu, mengisinya dengan kesucian, keikhlasan dan kasih sayang. Cinta membawamu pada keserupaan. Carilah cinta kepada yang hidup, saudaraku, yang terus hidup sementara yang lainnya telah mati. Jauhilah hawa nafsu, yaitu keinginan untuk memiliki sesuatu dengan mengharapkan keuntungan atau imbalan darinya, getaran saat melihat dan menyentuh sesuatu. Raga adalah fana, setelah hilang ia tak akan kembali padamu. Hawa nafsu membawa rasa kekecewaan, memakan habis kesadaranmu, menghancurkan penjagaanmu, meruntuhkan benteng hatimu, menguras kebaikan dan menggantikan tempatnya pada keburukan. Lindungilah dirimu dengan keimanan, ketaqwaan dan tawadhu. Lepaskanlah dirimu dari ketergantungan pada selain-Nya, maka kau akan menyadari kehadiran cinta-Nya padamu."